Jakarta—
Indonesia pada 24-27 November nanti akan menjadi sorotan dunia setelah dipercaya menjadi tuan rumah even dunia World Culture Forum (WCF). UNESCO memandang Indonesia tepat dijadikan sebagai tuan rumah karena dianggap memiliki diversifikasi entik, kebhinekaan, sumber daya budaya, nilai, agama, adat istiadat, dan tradisi.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti menyampaikan, Indonesia menjadi pemrakarsa utama pada ajang yang baru pertama kali digelar di dunia ini. Forum ini, kata dia, untuk mencari celah dan strategi dalam mensiasati dan memanfaatkan pembangunan dunia dari sisi kebudayaan. "Indonesia adalah negara super power bicara soal kebudayaan. Kita pantas lahirkan prakarsa ini dan menjadi tuan rumah secara permanen," katanya pada acara taklshow di TV One, Selasa (29/10/2013) siang.
Wiendu mengatakan, sejumlah agenda penting dan strategis dalam membangun kebudayaan dunia akan dibahas. Dua orang keynote speaker juga sudah memastikan kehadirannya, yakni peraih Nobel Ekonomi tahun 1998 Amartya Sen dan jurnalis CNN Fareed Zakaria. "Direncanakan juga kehadiran tamu presiden di bidang kebudayaan seperti Yunani, India, dan Spanyol," katanya.
Pada ajang yang akan digelar di Bali ini, sudah konfirmasi kehadiran 12 menteri-menteri kebudayaan dari bermacam dunia dan 64 pembicara dari 30an negara. "Sudah 90 persen pembicara yang konfirm dari berbagai negara," katanya.
Ketua Dewan Pengarah WCF Azyumardi Azra mengatakan, Indonesia memiliki komitmen pada keragaman budaya baik dipandang ke dalam maupun ke luar negeri. Menurut dia, tidak banyak di negara di dunia ini yang menjadikan keragaman sebagai satu modal atau aset dasar. "Oleh karena itu, dengan WCF ini Indonesia menampilkan diri sebagai showcase unik yang dapat disumbangkan kepada masyarakat dunia," katanya.
Wiendu menambahkan, kegiatan WCF akan dirangkai berbagai acara seperti karnaval kebudayaan, festival film kebudayaan dari 11 negara, dan festival musik entik dunia. "Terbuka untuk umum dan gratis," katanya.
Indonesia pada 24-27 November nanti akan menjadi sorotan dunia setelah dipercaya menjadi tuan rumah even dunia World Culture Forum (WCF). UNESCO memandang Indonesia tepat dijadikan sebagai tuan rumah karena dianggap memiliki diversifikasi entik, kebhinekaan, sumber daya budaya, nilai, agama, adat istiadat, dan tradisi.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti menyampaikan, Indonesia menjadi pemrakarsa utama pada ajang yang baru pertama kali digelar di dunia ini. Forum ini, kata dia, untuk mencari celah dan strategi dalam mensiasati dan memanfaatkan pembangunan dunia dari sisi kebudayaan. "Indonesia adalah negara super power bicara soal kebudayaan. Kita pantas lahirkan prakarsa ini dan menjadi tuan rumah secara permanen," katanya pada acara taklshow di TV One, Selasa (29/10/2013) siang.
Wiendu mengatakan, sejumlah agenda penting dan strategis dalam membangun kebudayaan dunia akan dibahas. Dua orang keynote speaker juga sudah memastikan kehadirannya, yakni peraih Nobel Ekonomi tahun 1998 Amartya Sen dan jurnalis CNN Fareed Zakaria. "Direncanakan juga kehadiran tamu presiden di bidang kebudayaan seperti Yunani, India, dan Spanyol," katanya.
Pada ajang yang akan digelar di Bali ini, sudah konfirmasi kehadiran 12 menteri-menteri kebudayaan dari bermacam dunia dan 64 pembicara dari 30an negara. "Sudah 90 persen pembicara yang konfirm dari berbagai negara," katanya.
Ketua Dewan Pengarah WCF Azyumardi Azra mengatakan, Indonesia memiliki komitmen pada keragaman budaya baik dipandang ke dalam maupun ke luar negeri. Menurut dia, tidak banyak di negara di dunia ini yang menjadikan keragaman sebagai satu modal atau aset dasar. "Oleh karena itu, dengan WCF ini Indonesia menampilkan diri sebagai showcase unik yang dapat disumbangkan kepada masyarakat dunia," katanya.
Wiendu menambahkan, kegiatan WCF akan dirangkai berbagai acara seperti karnaval kebudayaan, festival film kebudayaan dari 11 negara, dan festival musik entik dunia. "Terbuka untuk umum dan gratis," katanya.
URL : https://sinarpagisptsm.blogspot.com/2013/10/indonesia-super-power-kebudayaan.html