Tanggerang –
Menteri Agama Suryadharma Ali mengakui ada yang berusaha mempreteli kewenangan Kementerian Agama (Kemenag) tidak hanya haji tapi juga bidang pendidikan.
“Bidang haji, mereka menghendaki haji dikelola swasta, tidak lagi dikelola Kemenag,” kata Suryadharma dalam pidatonya pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di Masjid Al Muhajirin, Perumahan Villa Bintaro Regency, Pondok Aren, Tangerang, Minggu (27/1).
Ia mengakui uang haji terus meningkat mungkin sekarang ini sudah mencapai Rp50 triliun, karena orang setor terus mendaftar haji, dan manfaat terus berjalan. “Dengan jumlah uamg sebesar itu mereka menghendaki agar haji dikelola swasta. Jadi bukan pelaksanaan hajinya yang mereka minta tapi pengelolaan uangnya,” papar Surydharma.
Sebab itu, saran Menag, agar hati-hati terhadap pemikiran yang menghendaki agar haji dilaksanakan badan khusus, karena bisa saja uang haji tersebut digunakan untuk membayar gaji mereka yang duduk di badan khusus tersebut nantinya.
“Mereka yang memiliki pemikiran agar haji dikelola swasta ini adalah orang yang tidak percaya kepada Kemenag, kalau tidak percaya kepada Kemenag berarti tidak percaya kepada pemerintah,” tandas Suryadharma.
Pemerintah sendiri, kata Suryadharma, dalam pengelolaan dana haji, dan juga dalam pelaksanaan ibadah haji senantiasa membuka diri untuk diawasi semua elemen masyarakat.
Setelah haji, kata Suryadharma, bidang pendidikan yang dikelola Kemenag seperti madrasah, pondok pesantren, perguruan tinggi Islam agar diserahkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Jadi Kemenag diminta mengurusi agama saja, tidak mengurusi haji dan pendidikan. Ada upaya untuk mempreteli kewenangan Kemenag,” papar dia. Ia mengatakan pendidikan yang dikelola Kemenag merupakan pendidikan tertua seperti pondok pesantren dan juga madrasah yang didirikan para kiayi dan ulama. “Ada pondok pesantren yang usianya ratusan tahun,” jelasnya. (Mnag)
URL : https://sinarpagisptsm.blogspot.com/2013/01/tidak-percaya-kepada-kemenag-artinya.html