Tasikmalaya,SP.
Selama satu bulan penuh Perguruan Tinggi Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah Tarbiah Suryalaya mengadakan KKN sebagai syarat mencapai program akhir masa kuliahnya, diantaranya sebanyak 10 mahasiswa ber KKN di Desa Sukasetia.
Mahasiswa yang KKN diwilayah Desa Sukasetia dimulai sejak bulan April dan berakhir pada awal bulan Mei. Dari seluruh rangkaian kegiatannya lebih memfokuskan pada segmen kesosialisasian baik di pemerintahan maupun masyarakat hingga yang paling bawah. Selama masa KKN nya para mahasiswa yang mayoritas telah bekerja sebagai honorer di sekolah dasar lebih banyak berkiprah dalam upaya menumbuhkan kembali rasa kegotong royongan antar masyarakat, hal ini ditunjukan dengan seringnya melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan kantor desa, dan selebihnya mengisi pengajian-pengajian disetiap masjid.
Namun tak terasa hingga Jum’at (6/5) digelar acara Perpisahaan yang bertempat di aula desa Sukasetia, dengan pola atau dikemas dengan pengajian desa dengan menampilkan penceramah dari salah satu mahasiswa IAILM yang disebut juga ustadz kecil.
Acara perpisahan ini dapat dibilang tak lazim bila dibanding seperti halnya bahwa perpisahan selalu diisi dengan acara hiburan dan terkesan hura-hura. Namun lain halnya dengan desa Sukasetia yang dikenal masyarakatnya lebih religius islami, dan sangat erat dengan harapan Kab Tasikmalaya yang mempunyai visi dan misi yang mengedepankan religius ke Islamannya. Sehingga acara perpisahaan KKN banyak dihadiri oleh para ibu-ibu dan bapa-bapa dari pengajian disetiap kampung, berjalan khidmat, lebih terkesan dan tersentuh kedalam inti perpisahaannya, yaitu “paturay tineung”.
Kades Sukasetia E. Sutardipradja dalam rangkaian pelepasannya, mengatakan, “saya sangat apresiasi terhadap acara ini yang dikemas dalam pengajian, selain sebagai penjernihan batin, pengajian dengan menampilkan penceramah ini juga sebagai pengintropeksian terhadap diri kita selama hidup, serta pengevalusian diri sendiri terhadap prilaku kita selama berkiprah di dunia ini yang tentunya tak luput dari segala kekurangan”.
Lanjutnya, E. Sutardipradja mengatakan, “Atas nama pribadi, keluarga dan masyarakat desa Sukasetia memohon maaf kepada para mahasiswa KKN maupun Perguruan Tingginya, bila dari sejak menginjakan kaki hingga mengangkat kakinya dari wilayah desa kami, yang sudah barang tentu banyak kekurangannya, baik dalam penyambutan, penerimaan, pelayanan, maupun ada prilaku pemerintahan desa maupun masyarakat kami yang kurang baik, mohon bersedia memaafkannya”. Semoga selama ber KKN didesa Sukasetia ini banyak mendapatkan pengetahuan serta bisa dijadikan sebagai bahan untuk membantu kelancaran dalam menempuh program akhir perkuliahan”. Tuturnya.
Diakhir sambutannya Eli. S berharap, bahwa perpisahan ini bukan berarti pelepasan tanpa ada silahturahmi, namun justru perpisahan ini merupakan awal silahturahmi antar para mahasiswa dengan masyarakat desa Sukasetia. Pileuleuyan pileuleuyan….paturay patepang deui”. Ungkapnya.
Dosen pembimbing KKN Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah Tarbiyah Suryalaya H. Sri dalam pidatonya mengatakan, “mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah desa Sukasetia dan seluruh masyarakatnya, atas keterbukaannya telah sudi menerima mahasiswa kami hingga selesai melaksanakan kegiatannya. Mohon maaf bila selama melaksanakan kegiatan KKN mereka sudah banyak menyusahkan dan ada prilaku yang kurang berkenan dengan adat istiadat disini, segala sumbangsihnya kami haturkan banyak terima kasih”. Katanya.
Sama halnya dengan Kades Sukasetia Dosen pembimbing inipun diakhiri dengan, Pileuleuyan pileuleuyan paturay patepang deui. Tegasnya.
***W.Er***
URL : https://sinarpagisptsm.blogspot.com/2011/05/perpisahan-kkn-di-desa-sukasetia-dengan.html