Pelaksanaan program dan kegiatan perekayasaan teknologi oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sepanjang tahun 2013 ditandai dengan upaya-upaya untuk memberikan solusi teknologi guna meningkatkan daya saing bangsa dan mendukung ketahanan nasional di berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Di penghujung 2013 ini BPPT pun menggelar Refleksi Akhir Tahun sebagai bentuk pertanggungjawaban capaian kegiatan ke public. Kepala BPPT Marzan A. Iskandar menyebutkan bahwa tahun ini banyak capaian dan rekomendasi BPPT yang telah diaplikasikan bersama mitra. Beberapa isu besar yang mengemuka pada 2013 juga telah ditanggapi dengan baik oleh BPPT. Kontribusi dan solusi teknologi telah diterapkan mulai dari banjir di Jakarta, kebaran lahan dan hutan, pembuatan kartu pintar e-KTP, penerapan e Voting, pangan hasil rekayasa guna mendukung ketahanan pangan, rekayasa energy alternatif , sampai ke permasalahan transportasi. “Kontribusi ini sejalan dengan adanya 5 Kedeputian di BPPT yang menjalankan perannya masing-masing,” ungkap Marzan kala membuka acara yang mengambil tema “Teknologi Tingkatkan Daya Saing Dan Ciptakan Ketahanan Nasional”, Jakarta (23/12).
Lebih lanjut Marzan merinci lima kedeputian di BPPT, pertama Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA). Kedua, Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material (TIEM). Ketiga, Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB). Keempat, Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa (TIRBR). Kelima, Deputi Kepala BPPT Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi (PKT). “Melalui kelima kedeputian inilah BPPT memberikan upaya-upaya untuk memberikan solusi teknologi guna meningkatkan daya saing bangsa dan mendukung ketahanan nasional di berbagai aspek kehidupan masyarakat,” paparnya.
Terkait capaian dan kinerja BPPT melalui Kedeputian Teknologi Informasi Energi dan Material (TIEM BPPT) di tahun 2013 berhasil menyelesaikan rancangan alat pembaca e-KTP yang nantinya akan digunakan secara nasional. Selain itu juga dikembangkan e-KTP multifungsi dengan inovasi teknologi sistem subsidi langsung non tunai. Kegiatan lain adalah dilakukannya pelaksanaan e-voting dalam pemilihan kepala desa yang telah dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia. BPPT juga berusaha mewacanakan penggunaan e-rekapitulasi dalam pemilu 2013.
Aktivitas lain yang diupayakan oleh kedeputian TIEM ini adalah upaya dalam mendorong pemanfaatan energi alternatif di Indonesia sebagai solusi ketahanan energi. Berbagai hal telah diujicobakan seperti Pure Plant Oil (PPO): untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas serta Diesel. Kemudian juga memberikan solusi peningkatan kinerja PLTU dengan menggunakan batubara muda. Penguasaan teknologi smart-grid. BPPT juga mendorong PLTP skala kecil yang memiliki potensi sebagai pengganti PLTD di daerah-daerah yang memiliki sumber panasbumi. Kemudian bekerjasama dengan UNDP Indonesia melalui project Microturbine Cogeneration Technology Application Project (MCTAP) yang bertujuan untuk mendorong Aplikasi Kogenerasi untuk mendukung program penghematan energi nasional. Selanjutnya Kedeputian TIEM juga telah berhasil meningkatkan Kualitas Layanan Navigasi Penerbangan Dengan Sistem Pemantauan Penerbangan Berbasis Ads-B sebagai alat bantu pemantauan penerbangan pada Bandara Non-Radar
Sejak awal Januari 2013 BPPT langsung berperan aktif mengatasi banjir di DKI Jakarta. Melalui Kedeputian Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA-BPPT), layanan teknologi modifikasi cuaca oleh UPT Hujan Buatan BPPT dinyatakan berhasil dalam upaya mencegah banjir di DKI Jakarta. Selain itu TPSA BPPT juga telah mendorong pemanfaatan teknologi untuk peningkatan nilai tambah mineral melalui Technology Clearing House pada pengolahan /pemurnian mineral berbagai komoditi mineral seperti Bijih Besi, Nikel, dan Galena.
Dari Kedeputian Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa (TIRBR BPPT), tahun ini telah mengupayakan dukungan teknologi dalam beberapa hal, utamanya adalah dalam pengembangan Pesawat Udara nir Awak (PUNA). Selain itu Kedeputian TIRBR juga berupaya meningkatkan kemudahan sarana transportasi di Indonesia dengan dukungan teknologi. Hal ini dibuktikan dengan kegiatan Rancang bangun dan rekayasa Kapal Rawa, Rekayasa teknologi system transportasi, untuk meningkatkan konektivitas Koridor Sumatera – Jawa, perekayasaan kendaraan angkutan umum massal, hingga melakukan Uji terowongan angin dalam mendukung Pengembangan Pesawat Tempur Nasional (IF-X).
TIRBR BPPT juga melakukan pendampingan dalam pembangunan Pabrik Gula Glenmore–Banyuwangi guna meningkatkan daya saing industri permesinan dalam negeri. Kemudian juga menyiapkan tahapan awal industrialisasi (pilot project) Pupuk Lepas Lambat (SRF) di Bantaeng, Sulsel.
Menanggapi isu ketahanan pangan nasional, BPPT juga memberikan berbagai kontribusi dari Kedeputian bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB). Kedeputian TAB tahun ini telah berhasil menghasilkan teknologi Ikan nila Salina yang dapat tumbuh optimal pada salinitas 20-25 ppt (air payau), serta siap diaplikasikan di tambak marjinal Indonesia seluas 30-40 % dari 1,2 juta Ha. Untuk peningkatan dan pengembangan industri kakao nasional juga TAB telah mengujicobakan teknologi produksi bibit kakao dengan teknik micrografting. BPPT juga berfokus pada teknologi pengembangan ekstrak terstandar tanaman obat, serta Teknologi pengembangan formula sediaan obat herbal terstandar. Dari hal tersebut telah diperoleh Formula obat herbal terstandar antidiabetes (penurun gula darah) yang telah lolos uji praklinik, siap untuk diregistrasi pada BPOM dan di produksi pada skala komersial.
Selaras dengan program MP3EI yang juga menuntut pengembangan inovasi di tiap daerah di tanah air, BPPT melalui Kedeputian Pengkajian Kebijakan Teknologi (PKT BPPT) juga telah melakukan pendampingan dalam penguatan sistem inovasi daerah. Beberapa upaya yang dilakukan adalah melakukan pendampingan kepada beberapa daerah yang menjadi mitra kerjanya. Penguatan system inovasi ini ditujukan untuk memperkuat daya dukung & jejaring ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi (IPTEKIN) guna peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar & kepentingan publik; peningkatan daya saing & penguatan kohesi sosial; serta penguatan kemandirian Bangsa & NKRI.
Kegiatan lain yang dilakukan PKT BPPT adalah dalam hal Proses Inkubasi Calon Teknoprener Pemula dan Technopreneurship Camp, yang bertujuan menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan berbasis teknologi di kalangan masyarakat, khususnya pemuda dan mahasiswa, dalam memberikan gambaran mengenai peranan teknologi dalam pengembangan usaha dan peningkatan daya saing usaha, serta mendorong tumbuhnya perusahaan pemula baru berbasis teknologi (PPBT) dan wirausaha baru berbasis teknologi (teknoprener).
Semua yang telah BPPT lakukan tahun ini, tentu penting untuk diketahui oleh masyarakat guna menciptakan persepsi positif bahwa teknologi karya anak bangsa, tidak kalah dengan produk asing dan bermanfaat banyak bagi peningkatan daya saing bangsa dan menciptakan ketahanan nasional yang seutuhnya.
Di penghujung 2013 ini BPPT pun menggelar Refleksi Akhir Tahun sebagai bentuk pertanggungjawaban capaian kegiatan ke public. Kepala BPPT Marzan A. Iskandar menyebutkan bahwa tahun ini banyak capaian dan rekomendasi BPPT yang telah diaplikasikan bersama mitra. Beberapa isu besar yang mengemuka pada 2013 juga telah ditanggapi dengan baik oleh BPPT. Kontribusi dan solusi teknologi telah diterapkan mulai dari banjir di Jakarta, kebaran lahan dan hutan, pembuatan kartu pintar e-KTP, penerapan e Voting, pangan hasil rekayasa guna mendukung ketahanan pangan, rekayasa energy alternatif , sampai ke permasalahan transportasi. “Kontribusi ini sejalan dengan adanya 5 Kedeputian di BPPT yang menjalankan perannya masing-masing,” ungkap Marzan kala membuka acara yang mengambil tema “Teknologi Tingkatkan Daya Saing Dan Ciptakan Ketahanan Nasional”, Jakarta (23/12).
Lebih lanjut Marzan merinci lima kedeputian di BPPT, pertama Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA). Kedua, Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material (TIEM). Ketiga, Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB). Keempat, Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa (TIRBR). Kelima, Deputi Kepala BPPT Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi (PKT). “Melalui kelima kedeputian inilah BPPT memberikan upaya-upaya untuk memberikan solusi teknologi guna meningkatkan daya saing bangsa dan mendukung ketahanan nasional di berbagai aspek kehidupan masyarakat,” paparnya.
Terkait capaian dan kinerja BPPT melalui Kedeputian Teknologi Informasi Energi dan Material (TIEM BPPT) di tahun 2013 berhasil menyelesaikan rancangan alat pembaca e-KTP yang nantinya akan digunakan secara nasional. Selain itu juga dikembangkan e-KTP multifungsi dengan inovasi teknologi sistem subsidi langsung non tunai. Kegiatan lain adalah dilakukannya pelaksanaan e-voting dalam pemilihan kepala desa yang telah dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia. BPPT juga berusaha mewacanakan penggunaan e-rekapitulasi dalam pemilu 2013.
Aktivitas lain yang diupayakan oleh kedeputian TIEM ini adalah upaya dalam mendorong pemanfaatan energi alternatif di Indonesia sebagai solusi ketahanan energi. Berbagai hal telah diujicobakan seperti Pure Plant Oil (PPO): untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas serta Diesel. Kemudian juga memberikan solusi peningkatan kinerja PLTU dengan menggunakan batubara muda. Penguasaan teknologi smart-grid. BPPT juga mendorong PLTP skala kecil yang memiliki potensi sebagai pengganti PLTD di daerah-daerah yang memiliki sumber panasbumi. Kemudian bekerjasama dengan UNDP Indonesia melalui project Microturbine Cogeneration Technology Application Project (MCTAP) yang bertujuan untuk mendorong Aplikasi Kogenerasi untuk mendukung program penghematan energi nasional. Selanjutnya Kedeputian TIEM juga telah berhasil meningkatkan Kualitas Layanan Navigasi Penerbangan Dengan Sistem Pemantauan Penerbangan Berbasis Ads-B sebagai alat bantu pemantauan penerbangan pada Bandara Non-Radar
Sejak awal Januari 2013 BPPT langsung berperan aktif mengatasi banjir di DKI Jakarta. Melalui Kedeputian Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA-BPPT), layanan teknologi modifikasi cuaca oleh UPT Hujan Buatan BPPT dinyatakan berhasil dalam upaya mencegah banjir di DKI Jakarta. Selain itu TPSA BPPT juga telah mendorong pemanfaatan teknologi untuk peningkatan nilai tambah mineral melalui Technology Clearing House pada pengolahan /pemurnian mineral berbagai komoditi mineral seperti Bijih Besi, Nikel, dan Galena.
Dari Kedeputian Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa (TIRBR BPPT), tahun ini telah mengupayakan dukungan teknologi dalam beberapa hal, utamanya adalah dalam pengembangan Pesawat Udara nir Awak (PUNA). Selain itu Kedeputian TIRBR juga berupaya meningkatkan kemudahan sarana transportasi di Indonesia dengan dukungan teknologi. Hal ini dibuktikan dengan kegiatan Rancang bangun dan rekayasa Kapal Rawa, Rekayasa teknologi system transportasi, untuk meningkatkan konektivitas Koridor Sumatera – Jawa, perekayasaan kendaraan angkutan umum massal, hingga melakukan Uji terowongan angin dalam mendukung Pengembangan Pesawat Tempur Nasional (IF-X).
TIRBR BPPT juga melakukan pendampingan dalam pembangunan Pabrik Gula Glenmore–Banyuwangi guna meningkatkan daya saing industri permesinan dalam negeri. Kemudian juga menyiapkan tahapan awal industrialisasi (pilot project) Pupuk Lepas Lambat (SRF) di Bantaeng, Sulsel.
Menanggapi isu ketahanan pangan nasional, BPPT juga memberikan berbagai kontribusi dari Kedeputian bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB). Kedeputian TAB tahun ini telah berhasil menghasilkan teknologi Ikan nila Salina yang dapat tumbuh optimal pada salinitas 20-25 ppt (air payau), serta siap diaplikasikan di tambak marjinal Indonesia seluas 30-40 % dari 1,2 juta Ha. Untuk peningkatan dan pengembangan industri kakao nasional juga TAB telah mengujicobakan teknologi produksi bibit kakao dengan teknik micrografting. BPPT juga berfokus pada teknologi pengembangan ekstrak terstandar tanaman obat, serta Teknologi pengembangan formula sediaan obat herbal terstandar. Dari hal tersebut telah diperoleh Formula obat herbal terstandar antidiabetes (penurun gula darah) yang telah lolos uji praklinik, siap untuk diregistrasi pada BPOM dan di produksi pada skala komersial.
Selaras dengan program MP3EI yang juga menuntut pengembangan inovasi di tiap daerah di tanah air, BPPT melalui Kedeputian Pengkajian Kebijakan Teknologi (PKT BPPT) juga telah melakukan pendampingan dalam penguatan sistem inovasi daerah. Beberapa upaya yang dilakukan adalah melakukan pendampingan kepada beberapa daerah yang menjadi mitra kerjanya. Penguatan system inovasi ini ditujukan untuk memperkuat daya dukung & jejaring ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi (IPTEKIN) guna peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar & kepentingan publik; peningkatan daya saing & penguatan kohesi sosial; serta penguatan kemandirian Bangsa & NKRI.
Kegiatan lain yang dilakukan PKT BPPT adalah dalam hal Proses Inkubasi Calon Teknoprener Pemula dan Technopreneurship Camp, yang bertujuan menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan berbasis teknologi di kalangan masyarakat, khususnya pemuda dan mahasiswa, dalam memberikan gambaran mengenai peranan teknologi dalam pengembangan usaha dan peningkatan daya saing usaha, serta mendorong tumbuhnya perusahaan pemula baru berbasis teknologi (PPBT) dan wirausaha baru berbasis teknologi (teknoprener).
Semua yang telah BPPT lakukan tahun ini, tentu penting untuk diketahui oleh masyarakat guna menciptakan persepsi positif bahwa teknologi karya anak bangsa, tidak kalah dengan produk asing dan bermanfaat banyak bagi peningkatan daya saing bangsa dan menciptakan ketahanan nasional yang seutuhnya.
URL : https://sinarpagisptsm.blogspot.com/2013/12/refleksi-bppt-teknologi-tingkatkan-daya.html