JAKARTA –
Ketergantungan
yang tinggi terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) harus secepatnya ditangani dengan
bijak. Pengembangan dan pemanfaatan sumber-sumber energi alternatif secepatnya
dilakukan pemerintah karena terbukti terus meningkat harga minyak akan
membebani dan mengancam ketahanan energi nasional.
“Menurut
saya BBM memang itu harus kita goodbay-in. harus kita tinggalkan pelan-pelan,
karena minyak itu didunia makin langka dan makin mahal. ga ada cara lain,
minyak itu harganya akan terus naik,” ucap Menteri ESDM, Jero Wacik usai
memberikan keynote speechnya di acara Indo CBM 2012, Rabu (18/4/2012).
“Kita harus
cari energi baru, misalnya Coal Bed Methane (CBM), tenaga matahari, geothermal,
batubara. ini harus kita dorong sekeras-kerasnya, termasuk juga biomass yang
antara lain menggunakan cangkang kelapa sawit, ampas tebu dan menggunakan
sampah. ini semua kita dorong agar kita punya energi-energi alternatif, energi
baru dan terbarukan yang murah jika dibandingkan dengan solar dan premium,”
imbuh Menteri.
karena BBM dan listrik belum boleh naik, maka lanjut Menteri, langkah pertama yang dapat kita lakukan adalah berhemat. “Mari kita adakan kampanye berhemat, hematlah BBM, hematlah listrik,” ujarnya.
karena BBM dan listrik belum boleh naik, maka lanjut Menteri, langkah pertama yang dapat kita lakukan adalah berhemat. “Mari kita adakan kampanye berhemat, hematlah BBM, hematlah listrik,” ujarnya.
Total
subsidi BBM diperkirakan Rp 137 triliun satu tahun, subsidi listrik sudah
menginjak Rp 93 trilun satu tahun. Menurut Menteri Ini angka besar yang tidak
bisa dibiarkan begitu saja karena membebani Negara sehingga menyebabkan Negara
kehabisan anggaran untuk membangun infrastruktur yang lain.
Beralih ke
sumber-sumber energy alternatif akan terus diupayakan, pemerintah mentargetkan
mengurangi porsi minyak menjadi kurang dari 26% dari bauran energi tahun 2030,
pemanfaatan shalel gas akan lebih dari 27%, 3% CBM dan batubara 30% pada Bauran
Energi Nasional. (SF)
(ADMINISTRATOR)
URL : http://sinarpagisptsm.blogspot.com/2012/04/menteri-esdm-goodbye-bahan-bakar-minyak.html