Tasikmalaya,-
SMPN 1 Rajapolah yang sudah berdiri sejak Th.1976 terletak diatas tanah seluas 7.923 m², hingga kini sudah ribuan mencetak para lulusannya. Tak sedikit para alumninya yang menjadi orang-orang sukses.
Dari tahun ketahun SMP ini mengalami perubahan yang signifikan, terus mengedepankan kualitas baik kualitas para pendidiknya maupun produk yang dididiknya, hingga fasilitas dan suasana lingkungan sekolah yang aman dan nyaman. Maka tak heran bila hingga sekarang ini SMPN 1 Rajapolah yang dikepalai H. Dadang menjadi SMP yang bisa dibilang ternama untuk wilayah Tasik Utara khusunya di wilayah Kecamatan Rajapolah.
Kamis (30/5), SMPN 1 Rajapolah menggelar acara Pelepasan siswa Kls IX, yang diikuti sekitar 300 siswa. Acara pelepasan kali ini berbeda dengan acara pelepasan ditahun sebelumnya. Pagelaran upacara adat sunda sebagai pengantar pelepasan para siswa siswi kls IX, yang dipadukan dengan munculnya sosok Rahwana sebagai pengganggu penjemputan para wisuda, merupakan simbol segala cobaan dan rintangan para wisuda untuk mencapai kelulusan dari tingkat SMP. Namun berkat kegigihan dan semangat untuk mencapai cita-citanya akhirnya Rahwana pun dapat dikalahkan oleh pasukan pemanah, dan wisuda dapat berjalan lancar serta sukses.
“Konsep upacara adat ini adalah sengaja saya buat sedemikian rupa dengan memunculkan tokoh Rahwana, karena memang tokoh tersebut melambangkan keangkara murkaan, jadi cocok sebagai pengganggu/simbol berbagai cobaan atau rintangan bagi para wisuda. Kalau ini dibilang sukses ya menurut saya Alhamdulillaah cukup lah, namun semua ini juga berkat bantuan dan kerjasama para guru di SMPN 1 Rajapolah ini”. Kata Guru Seni yang masih baru sebagai guru Honorer dari lulusan STSI Th.2012 ini Tenira Nurwanda,S.Sn. ketika ditemui usai acara.
Lanjutnya, “Berbagai upaya saya lakukan, apa lagi pas kebetulan saya baru mengajar di SMPN 1 Rajapolah lalu ada even pelepasan siswa Kls IX, dalam waktu yang kurang lebihnya 3 minggu saya harus mengkonsep dan melatih para siswa untuk acara upacara adat ini, makanya saya buat konsepnya agak berbeda dengan seperti upacara adat biasanya agar para siswa lebih interes dan termotivasi bahwa seni budaya kita itu kaya akan karya dan bisa dikolaborasikan. Namun Alhamdulillah walau masih ada kekurangannya saya anggap ini awal dari termotivasinya para siswa untuk mencintai seni budaya sunda, apalagi dengan seni ini secara otomatis boleh dilihat anak-anak yang sekarang telah mengikuti terjun dalam upacara adat sedikitnya terbentuk suatu kepribadian karekter kesundaannya, sehingga mereka merasa ada rasa seperjuangan dan kebersamaan, dapat mengontrol emosinya karena dalam seni sunda ini setiap peserta harus saling senada seirama, tak bisa ada yang saling menonjolkan diri sehingga nantinya akan menjadi satu kesatuan yang saling menunjang antar satu dengan lainnya”. Tambahnya.
SMPN 1 Rajapolah yang sudah berdiri sejak Th.1976 terletak diatas tanah seluas 7.923 m², hingga kini sudah ribuan mencetak para lulusannya. Tak sedikit para alumninya yang menjadi orang-orang sukses. 
Dari tahun ketahun SMP ini mengalami perubahan yang signifikan, terus mengedepankan kualitas baik kualitas para pendidiknya maupun produk yang dididiknya, hingga fasilitas dan suasana lingkungan sekolah yang aman dan nyaman. Maka tak heran bila hingga sekarang ini SMPN 1 Rajapolah yang dikepalai H. Dadang menjadi SMP yang bisa dibilang ternama untuk wilayah Tasik Utara khusunya di wilayah Kecamatan Rajapolah. 
Kamis (30/5), SMPN 1 Rajapolah menggelar acara Pelepasan siswa Kls IX, yang diikuti sekitar 300 siswa. Acara pelepasan kali ini berbeda dengan acara pelepasan ditahun sebelumnya. Pagelaran upacara adat sunda sebagai pengantar pelepasan para siswa siswi kls IX, yang dipadukan dengan munculnya sosok Rahwana sebagai pengganggu penjemputan para wisuda, merupakan simbol segala cobaan dan rintangan para wisuda untuk mencapai kelulusan dari tingkat SMP. Namun berkat kegigihan dan semangat untuk mencapai cita-citanya akhirnya Rahwana pun dapat dikalahkan oleh pasukan pemanah, dan wisuda dapat berjalan lancar serta sukses.
“Konsep upacara adat ini adalah sengaja saya buat sedemikian rupa dengan memunculkan tokoh Rahwana, karena memang tokoh tersebut melambangkan keangkara murkaan, jadi cocok sebagai pengganggu/simbol berbagai cobaan atau rintangan bagi para wisuda. Kalau ini dibilang sukses ya menurut saya Alhamdulillaah cukup lah, namun semua ini juga berkat bantuan dan kerjasama para guru di SMPN 1 Rajapolah ini”. Kata Guru Seni yang masih baru sebagai guru Honorer dari lulusan STSI Th.2012 ini Tenira Nurwanda,S.Sn. ketika ditemui usai acara.
Lanjutnya, “Berbagai upaya saya lakukan, apa lagi pas kebetulan saya baru mengajar di SMPN 1 Rajapolah lalu ada even pelepasan siswa Kls IX, dalam waktu yang kurang lebihnya 3 minggu saya harus mengkonsep dan melatih para siswa untuk acara upacara adat ini, makanya saya buat konsepnya agak berbeda dengan seperti upacara adat biasanya agar para siswa lebih interes dan termotivasi bahwa seni budaya kita itu kaya akan karya dan bisa dikolaborasikan. Namun Alhamdulillah walau masih ada kekurangannya saya anggap ini awal dari termotivasinya para siswa untuk mencintai seni budaya sunda, apalagi dengan seni ini secara otomatis boleh dilihat anak-anak yang sekarang telah mengikuti terjun dalam upacara adat sedikitnya terbentuk suatu kepribadian karekter kesundaannya, sehingga mereka merasa ada rasa seperjuangan dan kebersamaan, dapat mengontrol emosinya karena dalam seni sunda ini setiap peserta harus saling senada seirama, tak bisa ada yang saling menonjolkan diri sehingga nantinya akan menjadi satu kesatuan yang saling menunjang antar satu dengan lainnya”. Tambahnya.URL : http://sinarpagisptsm.blogspot.com/2013/06/pelepasan-siswa-klsix-smpn-1-rajapolah.html