Jakarta-
Anggota Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) sudah memenuhi 80 persen lebih kandungan lokal dalam memproduksi sepeda Motor. Jumlah tersebut diharapkan terus meningkat seiring pertumbuhan sepeda motor dari tahun ke tahun. Saat ini, anggota AISI meliputi merek Kawasaki, Suzuki, Yamaha dan Honda.
"Anggota AISI tidak hanya mampu sebagai perakitan saja, tapi sudah punya fasilitas pembuatan komponen yang bisa digunakan untuk membuat dan memproduksi sepeda motor," ujar Gunadi Sindhuwinata, Ketua Umum AISI baru-baru ini di Jakarta.
Dari 80 persen komponen lokal, sisanya beberapa parts tidak diproduksi oleh pabrikan atau vendor dalam negeri. Hal itu dilakukan AISI untuk menghemat biaya produksi dan menghilangkan ongkos pembuatan yang tidak perlu karena akan menyita biaya investasi yang tidak sedikit.
"Ada komponen-komponen yang tidak dibuat di dalam negeri dan tidak perlu. Jika diproduksi juga di dalam negeri, harga motor bisa menjadi mahal. Jadi saya rasa tidak perlu," tandas Gunadi.
Sementara itu, akibat aturan uang muka/down payment (DP) sebesar 25 persen membuat AISI merevisi target semula dari 8,6 juta unit di tahun 2012, menjadi sekitar 7,1 juta unit.
Sepanjang September 2012 penjualan motor tercatat sebanyak 628. 739 unit, sementara dalam periode yang sama tahun lalu terjual 724.253 unit, atau terjadi penurunan sekitar 11 persen. Kondisi tersebut mengoreksi prediksi pencapaian 10 juta unit yang coba digapai AISI di tahun 2013 mendatang.
AISI sendiri mengaku optimistis industri roda dua akan bangkit setelah penyelenggaraan JMCS akhir Oktober mendatang di Jakarta Convention Center (JCC) karena Indonesia memiliki pasar otomotif yang besar di ASEAN.
Sepanjang tahun ini, komposisi penjualan sepeda motor terbesar diserap pasar di Jawa Timur, selanjutnya secara berurutan ditempati Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Sumatera Utara.(kpl/nzr/vin)
URL : https://sinarpagisptsm.blogspot.com/2012/10/tekan-harga-motor-beberapa-komponen-tak.html