***********Waspada dan Hati-hati....! terhadap bencana Banjir.......Longsor........Pohon tumbang akibat Angin Kencang..........seta tertib berlalu-lintas...................Banyak Jalan Berlubang...........Sayangi diri anda, dan Keluarga anda***********

20/04/13

Indonesia Bisa Jadi Model untuk Keharmonisan Beragama



Jakarta –
Banyak negara, baik negara Islam, Uni Eropa dan beberapa negara lain di dunia, mengakui keharmonisan beragama di Indonesia, dan mereka banyak belajar kepada Indonesia tentang kehidupan beragama, meski ada beberapa kasus terjadi di negara kita”.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Bahrul Hayat Ph D di Kantor Kemenag, Lapangan Banteng saat menggelar Konferensi Pers tentang Konferensi Internasional tentang Islam dalam Pembangunan Peradaban dan Perdamaian Dunia yang akan dilaksanakan pada 23-25 April 2013 di Jakarta, kerja sama antara Kementerian Agama RI dengan Kementerian Wakaf dan Agama Kerajaan Jordania, Jum’at (19/4)
“Berangkat dari hal inilah, lanjut Bahrul Hayat, perlu diperjelas secara konprehensif tentang Islam dan perannya dalam masyarakat modern, agar masyarakat dunia memahami Islam secara utuh dan proporsional. Agar ada gambaran jelas tentang Islam yang bermuara pada doktrin persaudaraan dan perdamaian, agar masyarakat dunia lebih fair dalam memandang risalah Islam.”
Menurut Bahrul hayat, ada tiga hal penting dalam menata ulang peradaban, yakni membangun dan mengembangkan SDM yang unggul dan bermoral, membangun ekonomi yang berkeadilan dan mengembangkan kesejahteraan ummat.
“Berangkat dari sini, maka Kementerian Agama RI dan Kementerian Wakaf dan Agama Jordania sepakat untuk menyelenggarakan Konferensi internasional tentang Islam, Peradaban dan Perdamaian”
Konferensi ini juga bertujuan untuk mempromosikan pesan-pesan Risalah Amman (Amman Message) dan kerukunan dalam beragama, dalam rangka menciptakan dunia yang damai.” Imbuh Sekjend.
Dalam Konferensi tersebut, beberapa narasumber akan diundang, antara lain Prof Dr Amir al-Hafi (berbicara tentang dialog agama, budaya dan peradaban dalam perspektif Islam); Prof Dr Muhammad al-Zaghul dan Prof Dr Ahmad al-Sa’ad (tentang zakat dan wakaf untuk keadilan sosial dan Perbankan Islam dalam menjaga stabilitas ekonomi global) HM Yusuf Kalla, Mendikbud M Nuh, Prof Komaruddin Hidayat dan Dr Muliaman D Hadad (tentang Pandangan-pandangan agama, perdamaian dan peradaban dunia serta peran Islam dalam pembangunan ekonomi yang berkeadilan.
Diharapkan, dalam konferensi tersebut menghasilkan; Pertama, mampu menghidupkan kembali (revitalisasi) pesan-pesan perdamaian dalam bentuk statemen dari Jakarta (Jakarta Statement) sebagaimana Risalah Amman (Amman Message) Jordania; Kedua, melalui rumusan-rumusan konkrit terkait dengan hubungan bilateral Indonesia dan Jordania dalam pengembangan perguruan tinggi dan dalam pembentukan internasional islamic school banking.
Konferensi ini akan dihadiri 300 peserta dari 19 negara, yakni Indonesia, Jordania, Brunei, Papua Nugini, Jepang, Taiwan, Palestina, Rusia, Kamboja, Vietnam, Singapura, Malaysia, Serbia, Turki, Inggris, Mesir, Thailand dan Timor Leste dari berbagai kalangan (menteri agama, profesional, akademisi dan praktisi di bidang ekonomi).
Selain Sekjen Kemenag, dalam konferensi pers tersebut hadir Tuti Alawiyah (Rektor Universitas Islam as-Syafiiyyah) dan Zainul Bahar (mantan Dubes RI untuk Jordania).

URL : http://sinarpagisptsm.blogspot.com/2013/04/indonesia-bisa-jadi-model-untuk.html
#running news { position:fixed;_position:absolute;top:0px; center:0px; clip:inherit; _top:expression(document.documentElement.scrollTop+ document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:expression(document.documentElement.scrollLeft+ document.documentElement.clientWidth - offsetWidth); }