***********Waspada dan Hati-hati....! terhadap bencana Banjir.......Longsor........Pohon tumbang akibat Angin Kencang..........seta tertib berlalu-lintas...................Banyak Jalan Berlubang...........Sayangi diri anda, dan Keluarga anda***********

20/06/12

Percepatan Target MDGs Perlu SE Bersama Tiga Menteri


Indonesia memiliki waktu tiga tahun lagi untuk mengejar target Tujuan Pembangunan Milenium (MDG’s) 2015. Capaian di bidang air minum dan sanitasi masih tertinggal dibandingkan bidang lainnya karena masih rendahnya komitmen pemerintah daerah. Porsi penganggaran untuk dua bidang Cipta Karya tersebut selama ini masih didominasi APBN. Karena itu perlu Surat Edaran Bersama yang dikeluarkan Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan Menteri Dalam Negeri.
Demikian salah satu kesimpulan Workshop Percepatan Pencapaian Target Millennium Development Goals (MDGs) yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di Jakarta (19/6). Acara ini dipandu Staf Ahli Menteri PU bidang Ekonomi dan Investasi Setiabudi Algamar dan menghadirkan narasumber antara lain Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs Nila Djoewita F. Moeleok, Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas Nugroho Tri Utomo, Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas Arum Atmawikarta, dan Direktur Statistik Kesejahteraan Rakyat Badan Pusat Statistik (BPS) Hamonangan Ritonga.
Dalam sesi diskusi, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Budi Yuwono mengatakan, tiap level pemerintahan bertanggung jawab atas penyediaan air minum dan sanitasi yang layak. Ada beberapa pemerintah provinsi yang ingin membuktikan komitmennya, ada yang lolos, ada juga yang terganjal di internal Kementerian Dalam Negeri karena alasan tertentu.
Pernyataannya mendukung utusan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang berniat menganggarkan Rp 65 miliar untuk air minum dan sanitasi. Namun dalam konsultasi anggaran dengan Kementerian Dalam Negeri tidak diizinkan atas dasar otonomi daerah.
Nugroho Tri Utomo menambahkan, struktur pembiayaan APBN tiap tahunnya meningkat, khususnya Kementerian PU. Ia mencontohkan bidang sanitasi yang tiap tahun harus mencapai rata-rata 5 persen dalam mengejar MDG’s. Dengan pembiayaan APBN hanya mampu mengcover 1 persen, artinya APBD dan sumber lainnya harus mengcover 4 persen sisanya. Namun rata-rata penganggaran APBD untuk sanitasi masih di kisaran 2 persen. 
“Air minum dan sanitasi bukan masalah pendanaan karena sumber-sumber pendanaan pasti ada. Yang penting kuncinya komitmen dan kemauan daerah,” ujar Nugroho.
Capaian MDGs
Dalam laporan BPS, angka capaian air minum layak di Indonesia, baik di perkotaan dan perdesaan, 2010 menurun menjadi 44,19 persen dibandingkan tahun 2009 di angka 47,71 persen. Sedangkan capaian bidang sanitasi meningkat menjadi 55,54 persen di 2010 dibandingkan capaian tahun 2009 51,19 persen. Penurunan capaian air minum dikarenakan BPS memakai indikator lama dan Susenas yang dilakukan masih belum menampung berbagai masukan dari Ditjen Cipta Karya.
Hamonangan menjelaskan, indokator air minum layak yang dipakainya memiliki definisi bersumber dari leding, air terlindungi, dan air huja. Sementara rumah tangga yang memakai air kemasan, baik yang bermerk maupun isi ulang disebutnya tidak masuk kategori memiliki akses air minum layak.

“Gejala naiknya pemakaian air minum kemasan adalah life style masyarakat. Tahun pada 2009, pemakaian air kemasan di perkotaan dan perdesaan 13,5 persen, tapi naik menjadi 19 persen di tahun 2010,” jelas Hamonangan. 
Menyikapi angka tersebut, Budi Yuwono berharap dalam laporan BPS nantinya dicantumkan keterangan teknis alasan turunnya. Turunnya angka tersebut pasti ada sesuatu yang terjadi. “Data dan angka air minum dan sanitasi adalah wajah Indonesia, bukan data milik instansi tertentu,” pungkas Budi. (bcr)
URL : http://sinarpagisptsm.blogspot.com/2012/06/percepatan-target-mdgs-perlu-se-bersama.html
#running news { position:fixed;_position:absolute;top:0px; center:0px; clip:inherit; _top:expression(document.documentElement.scrollTop+ document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:expression(document.documentElement.scrollLeft+ document.documentElement.clientWidth - offsetWidth); }