Jakarta-
Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai kompensasi kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) tetap akan disalurkan melalui pos.
Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono mengatakan, BLT tetap akan disalurkan melalui pos. Sistemnya sendiri masih dalam persiapan.
Penyalurannya nanti dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menuju kantor pos. Datanya sendiri dibantu dari Badan Pusat Statistik (BPS). Pemerintah daerah juga diminta untuk membantu pendataan agar dana yang dikucurkan tepat sasaran.
Masyarakat yang menerima bantuan sebelumnya akan diberikan surat pemberitahuan sehingga yang datang ke kantor pos hanya mereka yang sudah menerima surat tersebut.
“Ada 14 kriteria standar yang kami tetapkan. Mereka itulah masyarakat miskin, hampir miskin dan sangat miskin. Mereka yang menerima yakni guru, petani dan pekerja berpenghasilan rendah,” katanya usai Rakor Pendidikan Menengah Universal dan RUU Pendidikan Tinggi di gedung Kemendikbud, Selasa malam.
Agung menyatakan, akibat kenaikan BBM ini akan memicu kenaikan harga bahan pokok dan juga inflasi. Dengan kata lain, ujarnya, penduduk miskin akan bertambah 1,5 % atau sekitar 4-5 juta orang.
Guna menghindari itu, ujarnya, BLT akan disalurkan ke 18,5 juta rumah tangga atau untuk 75 juta orang dengan kisaran Rp150.000 perbulannya. Untuk BLT ini bisa saja diberikan tiap bulan atau pertiga bulan melalui pos.
Selain BLT pemerintah juga menyediakn program bantuan seperti penambahan paket beras miskin (raskin) dari 12 bulan menjadi 14 bulan yang diberikan menjelang lebaran.
Mengenai data, ujarnya, pemerintah mengaku selalu turun ke lapangan dan mencari data ke masyarakat untuk meminimalisir penyimpangan. Lalu ada pemberian bantuan siswa miskin mulai SD, SMP, SMA dan SMK dan juga tambahan biaya operasional untuk angkutan desa.
Agung menyatakan, itu semua merupakan paket bantuan langsung sementara masyarakat. Namun besaran tadi masih tentative tergantung dari keputusan dengan parlemen.
Disamping itu semua, pemerintah juga mendorong dunia usaha BUMN atau BUMD maupun swasta untuk melakukan pasar murah atau bazar yang tersebar di seluruh tanah air. “Ini dalam rangka untuk menekan agar tidak terjadi lonjakan harga dan membantu masyarakat,” tegasnya.
(Menkokesra.net)
Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai kompensasi kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) tetap akan disalurkan melalui pos.
Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono mengatakan, BLT tetap akan disalurkan melalui pos. Sistemnya sendiri masih dalam persiapan.
Penyalurannya nanti dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menuju kantor pos. Datanya sendiri dibantu dari Badan Pusat Statistik (BPS). Pemerintah daerah juga diminta untuk membantu pendataan agar dana yang dikucurkan tepat sasaran.
Masyarakat yang menerima bantuan sebelumnya akan diberikan surat pemberitahuan sehingga yang datang ke kantor pos hanya mereka yang sudah menerima surat tersebut.
“Ada 14 kriteria standar yang kami tetapkan. Mereka itulah masyarakat miskin, hampir miskin dan sangat miskin. Mereka yang menerima yakni guru, petani dan pekerja berpenghasilan rendah,” katanya usai Rakor Pendidikan Menengah Universal dan RUU Pendidikan Tinggi di gedung Kemendikbud, Selasa malam.
Agung menyatakan, akibat kenaikan BBM ini akan memicu kenaikan harga bahan pokok dan juga inflasi. Dengan kata lain, ujarnya, penduduk miskin akan bertambah 1,5 % atau sekitar 4-5 juta orang.
Guna menghindari itu, ujarnya, BLT akan disalurkan ke 18,5 juta rumah tangga atau untuk 75 juta orang dengan kisaran Rp150.000 perbulannya. Untuk BLT ini bisa saja diberikan tiap bulan atau pertiga bulan melalui pos.
Selain BLT pemerintah juga menyediakn program bantuan seperti penambahan paket beras miskin (raskin) dari 12 bulan menjadi 14 bulan yang diberikan menjelang lebaran.
Mengenai data, ujarnya, pemerintah mengaku selalu turun ke lapangan dan mencari data ke masyarakat untuk meminimalisir penyimpangan. Lalu ada pemberian bantuan siswa miskin mulai SD, SMP, SMA dan SMK dan juga tambahan biaya operasional untuk angkutan desa.
Agung menyatakan, itu semua merupakan paket bantuan langsung sementara masyarakat. Namun besaran tadi masih tentative tergantung dari keputusan dengan parlemen.
Disamping itu semua, pemerintah juga mendorong dunia usaha BUMN atau BUMD maupun swasta untuk melakukan pasar murah atau bazar yang tersebar di seluruh tanah air. “Ini dalam rangka untuk menekan agar tidak terjadi lonjakan harga dan membantu masyarakat,” tegasnya.
(Menkokesra.net)
URL : http://sinarpagisptsm.blogspot.com/2012/03/menko-kesra-kompensasi-kenaikan-bbm-blt.html