***********Waspada dan Hati-hati....! terhadap bencana Banjir.......Longsor........Pohon tumbang akibat Angin Kencang..........seta tertib berlalu-lintas...................Banyak Jalan Berlubang...........Sayangi diri anda, dan Keluarga anda***********

29/12/13

Jawa Barat Raih Anugerah Inclusive Award 2013


Bandung ---
Provinsi Jawa Barat untuk kedua kalinya meraih Inclusive Award dari pemerintah pusat di tahun 2013 ini. Sebelumnya, anugerah tersebut telah diraih Jabar pada 2011 lalu.
“Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tinggi kepada pemerintah atas penganugerahan Inklusif Award pada Tahun 2011 dan tahun 2013 bagi pemerintah Provinsi Jawa Barat,” demikian disampaikan Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mizwar, saat membacakan sambutan Gubernur Ahmad Heryawan yang berhalangan hadir pada Pencanangan Provinsi Jawa Barat sebagai Provinsi Inklusif Tahun 2013” di Gymnasium UPI , Bandung, Jawa Barat, Senin (23/12).
Provinsi Jawa Barat telah sepuluh tahun mengembangkan pendidikan inklusif. Secara teknis, penyelenggaraan pendidikan inklusif di provinsi ini telah dinaungi perda dan pergub nomor 72 tahun 2013 tentang penyelenggaraan pendidikan inklusif. Hingga saat ini, Jabar telah memiliki 465 sekolah yang memiliki pendidikan inklusif dari total 36 ribu sekolah yang ada di seluruh Jabar.
Dedi mengatakan, lahirnya paradigma pendidikan inklusif sarat dengan muatan kemanusiaan dan penegakan hak-hak azazi manusia. Inti (core) dalam paradigma pendidikan inklusif yaitu sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan, dan falsafahnya yaitu menghargai perbedaan semua anak.
Pendidikan Inklusif adalah pendidikan yang menghargai perbedaan anak dan memberikan layanan kepada setiap anak sesuai dengan kebutuhannya. Pendidikan yang memberikan layanan terhadap semua anak tanpa memandang kondisi fisik, mental, intelektual, sosial, emosi, ekonomi, jenis kelamin, suku, budaya, tempat tinggal, bahasa dan sebagainya. Semua anak belajar bersama-sama, baik di kelas/sekolah formal maupun nonformal yang berada di tempat tinggalnya yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing anak.
“Pada tataran operasional layanan pendidikannya menggeser pola segregasi menuju pola inklusi, hal ini mengandung konsekuensi logis terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah umum dan kejuruan, antara lain sekolah harus lebih terbuka, ramah terhadap anak, dan tidak diskriminatif kepada sema anak termasuk anak berkebutuhan khusus.” Kata Dedi yang pernah menjadi pemeran utama dalam film naga bonar itu.


URL : http://sinarpagisptsm.blogspot.com/2013/12/jawa-barat-raih-anugerah-inclusive.html
#running news { position:fixed;_position:absolute;top:0px; center:0px; clip:inherit; _top:expression(document.documentElement.scrollTop+ document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:expression(document.documentElement.scrollLeft+ document.documentElement.clientWidth - offsetWidth); }