Cimahi -
Berbagai upaya untuk menekan laju pertumbuhan jumlah penduduk, terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Cimahi. Salah satunya dengan cara menggalakkan program Keluarga Berencana dengan Metode Operasi Wanita (MOW) dan Metode Operasi Pria (MOP).
Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Cimahi, Maria Fitriana, ada persyaratan yang harus dipenuhi untuk ikut dalam program KB baik melalui MOW maupun MOP. Diantaranya, ada izin dari pasangan, tidak punya penyakit diabete dan usianya di atas 30 tahun.
“Kesuksesan program KB ini memerlukan kesadaran tinggi dari masyarakat, khususnya pasangan yang memenuhi persyaratan program KB MOW maupun MOP,” kata Maria Fitriana ketika mendampingi Walikota Cimahi, Hj. Atty Suharti meninjau pelaksanaan Program KB dengan MOW dan MOP di Rumas Sakit Mitra Kasih, Jalan Raya Jenderal Amir Machmud, Kota Cimahi, Rabu (9/10).
Para suami yang ikut program melalui MOP masih terbilang langka karena jarang peminatnya. Oleh karena itu, khusus bagi para suami yang ikut program KB dengan MOP, Pemerintah Kota Cimahi menyediakan insentif sebesar Rp 250.000.
MOW adalah Metode Operasi Wanita untuk program KB, misalnya pemasangan spiral dam implant. Sedangkan MOP atau Metode Operasi Pria adalah program KB melalui operasi yang dilakukan untuk kalangan pria atau para suami melalui vasektomi, yaitu dengan cara mengikat saluran sperma dari saluran alat vital pria.
Sementara itu, Walikota Cimahi, Hj. Atty Suharti menjelaskan, pengendalian penduduk melalui Program KB sebagai upaya menciptakan keluarga sejahtera. Dengan pengendalian laju pertumbuhan penduduk melalui program KB, maka jumlah penduduk dan ketersediaan lapangan kerja akan seimbang.
Berbagai upaya untuk menekan laju pertumbuhan jumlah penduduk, terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Cimahi. Salah satunya dengan cara menggalakkan program Keluarga Berencana dengan Metode Operasi Wanita (MOW) dan Metode Operasi Pria (MOP).Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Cimahi, Maria Fitriana, ada persyaratan yang harus dipenuhi untuk ikut dalam program KB baik melalui MOW maupun MOP. Diantaranya, ada izin dari pasangan, tidak punya penyakit diabete dan usianya di atas 30 tahun.
“Kesuksesan program KB ini memerlukan kesadaran tinggi dari masyarakat, khususnya pasangan yang memenuhi persyaratan program KB MOW maupun MOP,” kata Maria Fitriana ketika mendampingi Walikota Cimahi, Hj. Atty Suharti meninjau pelaksanaan Program KB dengan MOW dan MOP di Rumas Sakit Mitra Kasih, Jalan Raya Jenderal Amir Machmud, Kota Cimahi, Rabu (9/10).
Para suami yang ikut program melalui MOP masih terbilang langka karena jarang peminatnya. Oleh karena itu, khusus bagi para suami yang ikut program KB dengan MOP, Pemerintah Kota Cimahi menyediakan insentif sebesar Rp 250.000.
MOW adalah Metode Operasi Wanita untuk program KB, misalnya pemasangan spiral dam implant. Sedangkan MOP atau Metode Operasi Pria adalah program KB melalui operasi yang dilakukan untuk kalangan pria atau para suami melalui vasektomi, yaitu dengan cara mengikat saluran sperma dari saluran alat vital pria.
Sementara itu, Walikota Cimahi, Hj. Atty Suharti menjelaskan, pengendalian penduduk melalui Program KB sebagai upaya menciptakan keluarga sejahtera. Dengan pengendalian laju pertumbuhan penduduk melalui program KB, maka jumlah penduduk dan ketersediaan lapangan kerja akan seimbang.
URL : http://sinarpagisptsm.blogspot.com/2013/10/insentif-rp-250000-ikut-program-kb.html