***********Waspada dan Hati-hati....! terhadap bencana Banjir.......Longsor........Pohon tumbang akibat Angin Kencang..........seta tertib berlalu-lintas...................Banyak Jalan Berlubang...........Sayangi diri anda, dan Keluarga anda***********

25/06/13

Samen SDN 2 Cigorowong Terus Tingkatkan Seni Budaya


Kab Tasikmalaya,-
Samen merupakan sebutan yang menjadi kebiasaan para siswa siswi dan para orang tua bahkan masyarakat desa diwilayah kab Tasikmalaya, dalam acara kenaikan kelas dan perpisahan kelas VI tingkat Sekolah Dasar (SD).
SDN 2 Cigorowong yang berada dipinggiran wilayah UPTD Pendidikan Kec. Cisayong Kab.Tasikmalaya ini merupakan SD yang mengomplek diwilayah Desa Sukasetia. Keberadaannya diapit dua SD lainnya sehingga sekomplek ada tiga SD. Tak heran bila saat penerimaan murid baru komplek ini kerap kali disoalkan dengan perburuan murid, hingga dua SD lainnya para guru maupun komitenya selalu disibukan untuk menelusuri kesetiap kampung mencari dan menjemput beriming-iming
agar para orang tua yang mempunyai anak yang akan masuk Sekolah Dasar didaftarkan disekolahnya.
Namun lain halnya dengan SDN 2 Cigorowong ini, untuk menggaet minat murid baru dengan cara yang positif, dimana setiap acara Samen selalu mengedepankan acara-acara seni budaya khususnya kebudayaan sunda, bahkan kini seni budaya pengenalan dan praktek alat-alat gamelan maupun seni suara seperti pupuh dll menjadi pelajaran rutin bagi setiap murid, sehingga ketika even Samen tiba tak sulit bagi para siswa siswinya untuk mengadakan pagelaran seni budaya ataupun pagelaran Upacara adat sunda.
Seorang guru seni lulusan STSI Tenira N,S.Sn inilah yang sudi mengajar seni budaya di SDN 2 Cigorowong, walau hanya berkedudukan sebagai guru sukwan. Namun tak membuat patah semangatnya dalam menyumbangkan pengetahuannya, karena harapannya adalah agar seni budaya sunda ini tak hilang dimakan masa, dan tetap dilestarikan.
Menurutnya, “Dengan seni budaya akan menumbuhkan kembali karakter
kesundaan, adat ketimuran dan menumbuhkan rasa tanggung jawab, kebersamaan serta penyetabilan emosional”. Katanya.
“Kemudian untuk memotivasi dan membuat interes para siswa/siswinya terhadap seni budaya ini, setiap samen terutama dalam upacara adatnya selalu dibuat berbeda dengan konsep yang berbeda serta bermakna khususnya dalam dunia pendidikan”. Tambahnya.
Sebagaimana dipertunjukan samen kali ini konsep yang diambil adalah Kuda Lumping, dimana mempunyai makna;
“Ngejat rengkak kuda....Lumpat ngabaris pinuh ku siloka....Gagah pertentang...Gambaran hiji
simbul....Sakabeh jalma dina kahirupan......
Ngadeugkeun kawibawaan...Ngadeugkeun jiwa nu gagah....Miceun pasifatan anu teu uni....Sangkan nangtungna raga nu cageur........
Nyeupret peucut hiji siloka dina atikan...Sangkan ngulik elmu....Kudu jadi manfaat, Jadi bukti keur dirina......
Luhung panembung, Ningkat darajat...Bobot pangayun, Timbang taraju......
Nyeupret pecut hiji siloka dina atikan...Sangkan nuntut elmu, sapanjang
hirup....Seuweu siwi teu jaradi jalma nu bodo...Kudu ngabogaan cita-cita laksana maksud kahayang....
Rampak saluyu sing sa uyunan....Lungsur langsar dina lingkung atikan”.
Memang tak sedikit orang ketika mempunyai suatu konsep untuk mudah diberikan begitu saja, namun bagi guru seni yang satu ini sebuah konsep adalah merupakan suatu sumbangsih demi anak bangsa sehingga terbentuk suatu karakter anak bangsa yang beradab dan bermoral dimasa mendatang untuk nusa bangsa dan negara NKRI ini.


URL : http://sinarpagisptsm.blogspot.com/2013/06/samen-sdn-2-cigorowong-terus-tingkatkan.html
#running news { position:fixed;_position:absolute;top:0px; center:0px; clip:inherit; _top:expression(document.documentElement.scrollTop+ document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:expression(document.documentElement.scrollLeft+ document.documentElement.clientWidth - offsetWidth); }