***********Waspada dan Hati-hati....! terhadap bencana Banjir.......Longsor........Pohon tumbang akibat Angin Kencang..........seta tertib berlalu-lintas...................Banyak Jalan Berlubang...........Sayangi diri anda, dan Keluarga anda***********

10/05/11

Hindari Rebutan Murid Dan Kekurangan Guru, Disdik Kab Tasik Akan Terapkan Program Merger


Tasikmalaya,SP.
Pra penerimaan murid baru dilingkungan Sekolah Dasar (SD) diwilayah Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya sudah bukan hal yang aneh, bila disetiap daerah yang merupakan sekolah komplek terjadi persaingan yang kurang sehat. Situasinya selalu diwarnai cara-cara yang tak lazim, dimana para guru door to door kesetiap rumah warga untuk mencari dan mengajak agar anaknya dimasukan sekolah di sekolahnya.
Hal ini terjadi akibat posisi sekolah yang berdiri berdekatan dan kwantitas calon siswanya sedikit, sehingga demi mempertahankan nama baik dan yang paling penting untuk memperoleh jumlah nilai dana BOS yang besar, sehingga guru lupa akan reputasinya sebagai pengajar yang berkompeten, namun sebaliknya beralih fungsi menjadi pencari murid dengan mengesampingkan konsep kepribadian dan kompetensi sosialnya.
Akibatnya terjadi persaingan yang tidak sehat, bahkan hubungan social yang kurang baik diantara guru yang bangunan sekolahnya ngomplek. Bukan itu saja namun yang paling penting justru akan menjatuhkan citra guru itu sendiri dimata masyarakat.
Salah satu contohnya seperti yang terjadi di SD kompleks Cigorowong Kecamatan Cisayong. Diwilayah komplek ini berdiri 3 bangunan SD, yaitu SD 2, SD 1 dan SD Inpres. Setiap tahunnya dalam musim penerimaan murid baru membuat para guru dan kepala sekolah menjadi riskan dan dihantui rasa takut bahwa disekolahnya akan kekurangan murid atau bahkan tidak ada murid sama sekali, sehingga bagi sekolah yang sangat dihantui rasa takut kekurangan murid dan keluar atau lupa akan pencitraannya sebagai pendidik kerap kali melakukan terobosan-terobosan dalam menggiring murid barunya dengan cara door to door mendatangi rumah warga yang mempunyai anak yang akan masuk SD dengan mengiming-imingi sesuatu dan yang lebih jelek lagi justru menjelekan sekolah saingannya. Permasalahan pencaian murid baru ini menjadi rancuh, ketika dari pihak keluarga guru itu sendiri ikut campur tangan dalam menggiring dan mempengaruhi para orang tua yang mempunyai anak yang akan masuk SD.
Menanggapi hal ini, Kadisdik Kab Tasikmalaya M Zen menjelaskan, “Permasalahan sekolah komplek memang sudah menjadi program kami, dan akan dilakukan program merger, yaitu penyatuan beberapa sekolah dilingkungan kompleknya menjadi sedikit atau disatukan. Program merger ini tak terlepas dengan memperhitungan jumlah murid dan letak geograpis, namun khususnya bila sekolah tersebut berada disatu komplek dan jumlah muridnya memang sedikit, tentunya akan dilakukan merger. Program merger ini juga selain menghindari  adanya persaingan dalam penerimaan murid baru, program merger ini pun sebagai upaya pengefisiensian jumlah guru sehingga lebih efektif, dan dapat memperkecil jumlah kekurangan guru”. Jelasnya.
Kabupaten Tasikmalaya saat ini kekurangan jumlah guru sekitar 600 guru, dari jumlah Sekolah Dasar sebanyak 1.095 SD. Sehingga bila saja benar program merger akan diterapkan di Kabupaten Tasikmalaya, hal itu merupakan upaya Disdik dalam pengefesiensian dan pengeffektifan jumlah guru maupun alokasi dana pendidikan.
***W.Er***
URL : http://sinarpagisptsm.blogspot.com/2011/05/hindari-rebutan-murid-dan-kekurangan_10.html
#running news { position:fixed;_position:absolute;top:0px; center:0px; clip:inherit; _top:expression(document.documentElement.scrollTop+ document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:expression(document.documentElement.scrollLeft+ document.documentElement.clientWidth - offsetWidth); }