Jakarta,PPCI.
Seorang tenaga honorer, Novi Ridwan melaporkan empat petugas
bagian kepegawaian Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian ke Polda
Banten, Rabu (26/9). Keempat orang tersebut diduga telah melakukan tindak
pidana pemalsuan data dan dokumen tenaga honorer.
Pemalsuan data dan dokumen dilakukan dalam verifikasi dan
validasi di Badan Kepegawaian
Negara (BKN) untuk diangkat menjadi Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS). Dalam verifikasi itu, 48 tenaga honorer
dinyatakan lolos menjadi CPNS.
Namun, dari 48 orang yang dinyatakan lolos, 25 orang di antaranya tidak pernah bekerja sebagai tenaga honorer di Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian Provinsi Banten.
"Dua puluh lima orang yang lolos bukan tenaga honorer di Balai Besar," ujar Ridwan.
Ironisnya, tambah Ridwan, salah seorang kerabat dari empat oknum bagian kepegawaian yang sehari-harinya bekerja sebagai awak bus jurusan Labuan-Kalideres dinyatakan lolos.
"Anehnya ada seorang yang sehari-harinya bekerja sebagai awak bis juga lolos. Dia adalah kerabat dari salah seorang petugas bagian kepegawaian itu," ujar Ridwan.
Direktur Kriminal Khusus (Diremkrisus) Polda Banten Komisaris Besar (Kombes) Pol Purwo Cahyono mengatakan pihaknya telah menerima laporan terkait dugaan kecurangan dan pemalsuan data tenaga kerja honerer kategori I yang dinyatakan lolos verifikasi dan validasi pada Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian.
"Berkas laporannya telah kami terima. Kami akan segera memproses kasus dugaan pemalsuan data dan dokumen tenaga honorer kategori I yang dilaporkan pelapor," ujar Purwo.
Kepala Sub Bagian (Kasubag) Kepegawaian pada Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian Hani Luwi membantah adanya dugaan pemalsuan data dan dokumen tenaga kerja honorer kategori I sebagaimana yang dilaporkan ke Polda tersebut.
"Itu tidak benar. Kalian dapat data dari mana. Yang jelas kami memproses berdasarkan kriteria yang dituntut sesuai dengan masa kerja para tenaga honorer," ujar Hani.
Namun, dari 48 orang yang dinyatakan lolos, 25 orang di antaranya tidak pernah bekerja sebagai tenaga honorer di Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian Provinsi Banten.
"Dua puluh lima orang yang lolos bukan tenaga honorer di Balai Besar," ujar Ridwan.
Ironisnya, tambah Ridwan, salah seorang kerabat dari empat oknum bagian kepegawaian yang sehari-harinya bekerja sebagai awak bus jurusan Labuan-Kalideres dinyatakan lolos.
"Anehnya ada seorang yang sehari-harinya bekerja sebagai awak bis juga lolos. Dia adalah kerabat dari salah seorang petugas bagian kepegawaian itu," ujar Ridwan.
Direktur Kriminal Khusus (Diremkrisus) Polda Banten Komisaris Besar (Kombes) Pol Purwo Cahyono mengatakan pihaknya telah menerima laporan terkait dugaan kecurangan dan pemalsuan data tenaga kerja honerer kategori I yang dinyatakan lolos verifikasi dan validasi pada Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian.
"Berkas laporannya telah kami terima. Kami akan segera memproses kasus dugaan pemalsuan data dan dokumen tenaga honorer kategori I yang dilaporkan pelapor," ujar Purwo.
Kepala Sub Bagian (Kasubag) Kepegawaian pada Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian Hani Luwi membantah adanya dugaan pemalsuan data dan dokumen tenaga kerja honorer kategori I sebagaimana yang dilaporkan ke Polda tersebut.
"Itu tidak benar. Kalian dapat data dari mana. Yang jelas kami memproses berdasarkan kriteria yang dituntut sesuai dengan masa kerja para tenaga honorer," ujar Hani.
URL : http://sinarpagisptsm.blogspot.com/2012/09/data-tenaga-honorer-menjadi-cpns-di.html